Sabtu, 28 September 2013

LAMBANG PRAMUKA

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

LAMBANG PRAMUKA

Lambang Pramuka mempunyai beberapa arti kiasan diantaranya :
Satu :
Buah Nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti : penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah Nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia
Dua :
Buah Nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa setiap Pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi tanah air dan bangsa Indonesia.
Tiga :
Nyiur dapat tumbuh di mana saja, yang membuktikan besarnya daya-upayanya dalam menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekelilingnya. Jadi lambing itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat dimana ia berada dan dalam keadaan yang bagaimanapun juga.
Empat :
Nyiur bertumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan, bahwa tiap Pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus yakni yang mulia dan djudjur dan ia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
Lima :
Akar Nyiur yang bertumbuh kuat dan erat di dalam tanah melambangkan bahwa tekad dan kejakinan tiap Pramuka mempunyai dan berpegang kepada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata, ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.
Enam :
Nyiur adalah pohon yang serbaguna, dari ujung hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia

BARIS BERBARIS

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

BARIS BERBARIS


Peraturan Baris Berbaris yang digunakan di lingkungan Pramuka ada dua macam yakni Baris berbaris menggunakan tongkat dan tanpa tongkat. Untuk baris berbaris menggunakan tongkat memiliki tata cara tersendiri di lingkungan Pramuka. Adapun baris berbaris tanpa menggunakan tongkat mengikuti tata cara yang telah diatur dalam Peraturan Baris Berbaris milik TNI/POLRI . Apa itu Baris Berbaris ?
a.          Pengertian Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik, yang diperlukan guna menanamkan kebiasaan dalam tata cara kehidupan yang diarahkan kepada terbentuknya suatu perwatakan tertentu.
b.         Maksud dan tujuan
1.       Guna menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas, rasa disiplin dan rasa tanggung jawab.
2.       Yang dimaksud dengan menumbuhkan sikap jasmani yang tegap tangkas adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh yang diperlukan oleh tugas pokok, sehingga secara jasmani dapat menjalankan tugas pokok tersebut dengan sempurna.
3.       Yang dimaksud rasa persatuan adalah adanya rasa senasib sepenanggungan serta ikatan yang sangat diperlukan dalam menjalankan tugas.
4.       Yang dimaksud rasa disiplin adalah mengutamakan kepentingan tugas di atas kepentingan pribadi yang pada hakikatnya tidak lain daripada keikhlasan penyisihan pilihan hati sendiri.
5.       Yang dimaksud rasa tanggung jawab adalah keberanian untuk bertindak yang mengandung resiko terhadap dirinya, tetapi menguntungkan tugas atau sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan-tindakan yang akan dapat merugikan.
ABA-ABA
1.          Pengertian Aba-aba adalah suatu perintah yang diberikan oleh seseorang Pemimpin kepada yang dipimpin untuk dilaksanakannya pada waktunya secara serentak atau berturut-turut.
2.          Macam aba-aba Ada tiga macam aba-aba yaitu :
       1) Aba-aba petunjuk
       2) Aba-aba peringatan
       3) Aba-aba pelaksanaan
a.       Aba-aba petunjuk dipergunakan hanya jika perlu untuk menegaskan maksud daripada aba-aba peringatan/pelaksanaan.
Contoh:    a) Kepada Pemimpin Upacara-Hormat - GERAK
                      b) Untuk amanat istirahat di tempat - GERAK
b.       Aba-aba peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas, untuk dapat dilaksanakan tanpa ragu-ragu.

Contoh:   a) Lencang kanan - GERAK
                     b) Istirahat di tempat - GERAK
c.       Aba-aba pelaksanaan adalah ketegasan mengenai saat untuk melaksanakan aba-aba pelaksanan yang dipakai ialah:  GERAK, JALAN, MULAI
GERAK: adalah untuk gerakan-gerakan kaki yang dilakukan tanpa meninggalkan tempat dan gerakan-gerakan yang memakai anggota tubuh lain. Contoh: jalan ditempat–GERAK,  siap-GERAK,  hadap kanan-GERAK, lencang kanan-GERAK
JALAN: adalah utuk gerakan yang dilakukan dengan meninggalkan tempat. Contoh: haluan kanan/kiri – JALAN, dua langkah ke depan –JALAN, satu langkah ke belakang - JALAN
Catatan: Apabila gerakan meninggalkan tempat itu tidak dibatasi jaraknya, maka aba aba harus didahului dengan aba-aba peringatan MAJU Contoh: -maju – JALAN, haluan kanan/hadap kanan/kiri maju – JALAN, melintang kanan/kiri maju -J ALAN
MULAI : adalah untuk dipakai pada pelaksanaan perintah yang harus dikerjakan berturut-turut. Contoh: hitung –MULAI, tiga bersaf kumpul -MULAI

SEJARAH KEPRAMUKAAN

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

SEJARAH KEPRAMUKAAN Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda). Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan. Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia).


TALI - TEMALI

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

TALI - TEMALI MACAM SIMPUL DAN KEGUNAANNYA 1. Simpul ujung tali Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas 2. Simpul mati Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin 3. Simpul anyam Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering 4. Simpul anyam berganda Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah 5. Simpul erat Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan 6. Simpul kembar Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin 7. Simpul kursi Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan 8. Simpul penarik untuk menarik benda yang cukup besar 9. Simpul laso Macam Ikatan dan Kegunaannya a. Ikatan pangkal Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu akan tetapi ikatan pangkal ini dapat jugadigunakan untuk memulai suatu ikatan. b. Ikatan tiang Gunanya mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnyauntuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik. c. Ikatan jangkar Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk tambat Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. d. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan. e. Ikatan tarik Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada kemudian mudah untukmembukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon, dsb

CARA CARA MENAKSIR

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

CARA CARA MENAKSIR Menaksir itu adalah mengira-ngira. Oleh karena itu jika hasil penaksiran berbeda sedikit dengan kenyataan sebenarnya (dengan batas tertentu. Kemudian disebut toleransi) sudah dianggap baik/benar. Menaksir Lebar Sungai Dengan cara perbandingan 1. Tetapkan titik A diseberang sungai (pohon/batu) 2. Jadikan tempat kita berdiri (titk B) 3. Berjalanlah ke kiri/sisi sungai sejauh 10m, itu titik C 4. Dari titik C jalan terus sejauh 5m (setengah dari jarak BC) dan itu adalah titik D. 5. Dari titik D tersebut kita jalan menjauhi sungai kearah E,dengan pandangan melihat ke samping. Berhentilah jika sudah melihat titik C dan titik A tepat satu garis. 6. Dengan demikian jarak lebar sungai adalah 2XDE Menaksir Tinggi a. Menaksir Tinggi Pohon 1. Kita berjalan dari pohon sejauh 11m, sebut saja titik B 2. Di titik B, berdiri seorang temanmu (diam) dengan sebatang Tongkat. Lalu kita maju 1m ke titik C. 3. Di titik C, kita bertiarap dan intai ujung atas pohon melalui Sisi tongkat. Perhatikan tinggi pohon terletak dimana pada Tongkat. Sebut itu titik D tinggi pohon adalah titik E 4. Maka tinggi pohon (AE) adalah 12 x BD. 5. Rumus tingginya AE = 12 BD b. Menaksir Tinggi Tiang Listrik / bendera 1. Tinggi Tongkat (AB) missal adalah 160cm 2. Tinggi tiang listrik dimisalkan CD 3. Banyangan tongkat misalkan 20cm. jadi perbandingan 20 : 160 = 1: 8 4. Jika panjang bayangan tiang listrik di tanah 80cm,menaksir tinggi tiang dengan cara mengalikanya dengan skala perbandingan tongkat Tinggi Tiang = 80cm x 8 = 640cm = 6,4m Menaksir Kecepatan Arus Sungai a. Kita tentukan 2 titik di tepi sungai / selokan, sebut saja titik A dan B b. Jaraknya jangan terlalu jauh, 2m,5m, atau 10m (usahakan mencari lintasan air yang lurus, tidak banyak rintangan) c. Lalu di titik A kita hanyutkan benda yang ringan dan mengapung, benda akan terbawa arus ke B. d. Hitung waktu dari mulai titik A sampai benda itu sampai ke titik B. RUMUS Kecepatan Arus adalah V = Jarak / waktu jarak 10m, waktu tempuhnya 4,5 detik. Kecepatan arus adalah = 10m : 4,5detik = 22m/dtk

Jumat, 27 September 2013

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

. TERTIB ADMINISTRASI
Tertib Administrasi meliputi :
  1. Memiliki Ijazah Pendidikan Formal sekurang – kurangnya D3 untuk Guru dan SMA untuk tenaga Administrasi.
  2. Memiliki / melengkapi perangkat Pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran masing – masing.
  3. Sanggup / bersedia memenuhi syarat – syarat Administrasi lain yang diatur oleh Madrasah.

TERTIB KEHADIRAN / KEDISIPLINAN
Tertib kehadiran / kedisiplinan meliputi :
  1. Guru hadir di madrasah minimal 10 menit sebelum proses belajar mengajar dimulai.
  2. Mengisi daftar hadir Guru yang telah disediakan dikantor.
  3. Mengikuti kegiatan shalat dhuha bagi guru pengajar pagi bagi guru PAUD – RA sampai dengan MI atau jam pertama bagi guru MTs dan MA.
  4. Masuk / Keluar kelas sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Madrasah (berpedoman pada bel sekolah).
  5. Mengisi daftar hadir siswa/santri pada setiap Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
  6. Mengisi Agenda Kelas pada setiap pelaksanaan KBM.
  7. Menggunakan waktu tatap muka (+ 5 menit) untuk melakukan pembinaan akhlak siswa.
  8. Memperhatikan situasi kelas,halaman, dan lingkungan madrasah mengenai K-3 (kebersihan, keindahan, dan ketertiban) dan menegakkan tata tertib siswa.
  9. Memberikan teguran atau sanksi kepada siswa yang melanggar tata tertib yang bersifat mendidik dan menghindari hukuman fisik secara berlebihan yang di luar batas pembinaan dan pendidikan.
  10. Membuat terobosan dan inovasi dalam program pembelajaran agar siswa dapat belajar dengan menyenangkan.
  11. Memberikan contoh dan panutan dalam berkata-kata dan bertindak, baik di madrasah maupun di lingkungan masyarakat.




iklan

waktu shalat

 

Template by NdyTeeN